Kasus Kontroversial: Game yang Dituduh Mengandung Unsur Judi Terselubung

Ilustrasi kasus kontroversial game dengan unsur judi terselubung

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia video game dihebohkan oleh kasus kontroversial karena semakin dipenuhi dengan fitur yang mirip dengan mekanisme perjudian. Fitur seperti loot box, microtransactions, dan gacha system telah menjadi bahan perdebatan karena dinilai menyerupai aktivitas taruhan. Bahkan, beberapa game telah dilarang di beberapa negara karena dianggap mengandung unsur judi terselubung. Fenomena ini semakin menimbulkan kekhawatiran, terutama karena banyak pemain muda yang rentan terhadap praktik semacam ini.

Bagi mereka yang tertarik dengan dunia taruhan yang lebih transparan, platform seperti daftar slot online menawarkan pengalaman bermain yang jelas aturannya dan dirancang khusus untuk hiburan. Namun, dalam industri game, praktik yang menyerupai perjudian sering kali muncul tanpa peringatan yang jelas bagi para pemain.

Artikel ini akan membahas beberapa kasus kontroversial game yang dituduh mengandung unsur judi terselubung dan bagaimana industri serta regulator menanggapinya.

1. Mekanisme Loot Box dan Gacha dalam Video Game

a. Apa Itu Loot Box dan Gacha System?

Loot box adalah mekanisme dalam video game yang memungkinkan pemain membeli kotak misteri yang berisi item secara acak. Pemain tidak mengetahui isi loot box sebelum membelinya, mirip dengan konsep taruhan. Gacha system, yang berasal dari game mobile Jepang, juga menerapkan prinsip serupa di mana pemain menggunakan mata uang dalam game untuk mendapatkan karakter atau item secara acak.

b. Mengapa Loot Box Dianggap Mirip dengan Judi?

Beberapa alasan utama mengapa loot box dianggap sebagai bentuk perjudian terselubung:

  • Elemen Acak: Pemain membayar tetapi tidak tahu apa yang akan mereka dapatkan.
  • Mekanisme Ketagihan: Pemain sering kali terdorong untuk terus membeli hingga mendapatkan item yang diinginkan.
  • Uang Nyata Terlibat: Dalam banyak game, pemain dapat membeli loot box dengan mata uang nyata, yang meningkatkan risiko ketergantungan.

2. Kasus Kontroversial Game yang Diduga Mengandung Unsur Judi

a. FIFA Ultimate Team (Electronic Arts – EA Sports)

Salah satu kasus paling terkenal adalah FIFA Ultimate Team (FUT) dari Electronic Arts (EA). Mode ini memungkinkan pemain membeli “pack” yang berisi pemain acak, mirip dengan loot box. Banyak pihak menganggap fitur ini sebagai bentuk perjudian karena pemain harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan kartu terbaik, tanpa kepastian apa yang mereka dapatkan.

Di beberapa negara seperti Belgia dan Belanda, sistem loot box dalam FIFA dianggap ilegal dan harus dihapus agar game bisa tetap beredar.

b. Counter-Strike: Global Offensive (CS:GO) Skins Gambling

Game CS:GO memiliki sistem skin yang dapat diperoleh melalui loot box. Skin ini memiliki nilai yang berbeda-beda dan bisa diperdagangkan, bahkan dijual dengan harga yang sangat tinggi di marketplace pihak ketiga. Sistem ini memicu fenomena skins gambling, di mana pemain bisa bertaruh dengan item dalam game layaknya mata uang kasino.

Valve, sebagai pengembang CS:GO, sempat mendapat tekanan besar karena banyak pemain di bawah umur yang ikut dalam praktik perjudian skins ini.

c. Genshin Impact dan Sistem Gacha yang Agresif

Genshin Impact, game RPG populer dari miHoYo, menggunakan sistem gacha untuk mendapatkan karakter dan senjata. Meskipun game ini gratis dimainkan, banyak pemain menghabiskan uang dalam jumlah besar untuk mendapatkan karakter langka melalui mekanisme acak ini.

Beberapa pemain melaporkan mengalami kecanduan belanja dalam game, di mana mereka menghabiskan ribuan dolar tanpa mendapatkan hasil yang diinginkan. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana sistem gacha mendorong perilaku yang menyerupai perjudian.

3. Respons dari Regulator dan Industri Game

a. Regulasi di Berbagai Negara

Beberapa negara mulai mengambil langkah untuk membatasi atau melarang loot box dan gacha dalam game:

  • Belgia dan Belanda: Melarang loot box yang melibatkan uang nyata, kecuali jika item yang diperoleh bisa diperoleh secara gratis.
  • Inggris: Sedang mempertimbangkan undang-undang baru yang akan mengategorikan loot box sebagai bentuk perjudian.
  • Jepang dan Korea Selatan: Mengatur gacha system dengan ketat dan mewajibkan transparansi dalam peluang mendapatkan item.

b. Perubahan dalam Industri Game

Beberapa perusahaan game telah mulai menyesuaikan kebijakan mereka terkait loot box:

  • EA kini memberikan lebih banyak transparansi tentang peluang mendapatkan item dalam FIFA Ultimate Team.
  • Blizzard menghapus loot box dari game Overwatch 2 dan menggantinya dengan sistem battle pass.
  • Game mobile seperti Genshin Impact mulai menerapkan sistem pity, yang menjamin pemain mendapatkan item langka setelah sejumlah percobaan tertentu.

Kesimpulan

Kontroversi terkait judi terselubung dalam video game masih terus berlanjut, terutama dengan semakin banyaknya game yang mengadopsi sistem loot box dan gacha sebagai model monetisasi. Sementara beberapa negara telah mengambil langkah tegas, masih banyak wilayah yang belum memiliki regulasi yang jelas mengenai praktik ini.

Pemain diharapkan lebih bijak dalam mengelola pengeluaran mereka dalam game serta memahami risiko yang mungkin terjadi akibat sistem perjudian terselubung ini. Jika ingin menikmati pengalaman taruhan yang lebih transparan, lebih baik memilih platform judi resmi dibandingkan dengan sistem acak yang tidak memberikan jaminan kemenangan dalam game.

Baca juga : Liar’s Bar dan Game Sejenis: Perjudian dalam Dunia Video Game